Kamis, 27 September 2007

Pembelajaran

Will Rogers pernah mengatakan: "walaupun anda saat ini sudah berada di jalur yang benar tetapi kalau yang anda lakukan hanya diam saja, maka perubahan akan membawa anda ke tempat yang tidak aman". Pendapat ini bisa kita jadikan petunjuk bahwa terlepas apakah kita sudah mendapatkan pekerjaan yang kita cintai atau tidak, tetapi kalau dinamika kita mandek, perubahan akan membawa kita pada konflik-diri.

Pembelajaran yang mungkin kita lakukan untuk menyelamatkan diri kita dari kemandekan (stagnasi) adalah menyusun Tangga Dinamika yang sesuai dengan ukuran diri kita dengan melakukan gerakan berikut ini:

1. Menaikkan Keinginan

Kalau dulu kita pernah punya keinginan untuk menjadi karyawan atau keinginan untuk memiliki sesuatu - katakanlah begitu - dan hari ini keinginan itu sudah kita wujudkan, maka kita perlu menaikkan lagi standar keinginan itu ke tingkat yang lebih atas yang kira-kira secara rasional bisa kita capai, misalnya saja menjadi supervisor atau manajer, supaya kemandekan tidak mudah menguasai kita. Keinginan pada dasarnya adalah motivasi penggerak yang mendorong niat kita untuk berprestasi.

Tetapi yang perlu kita catat, adalah pentingnya kesadaran untuk membuat manajemen aktivitas yang diarahkan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, baik jangka pendek (dan rutin) maupun jangka panjang - serta aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

2. Menaikkan Pengetahuan

Mungkin kalau sekedar menaikkan keinginan untuk menjadi atau untuk memiliki ini mudah dan sudah dilakukan oleh hampir semua orang. Tetapi yang tidak dilakukan oleh hampir semua orang atau bahkan hanya dilakukan oleh sedikit orang adalah berusaha mencari pengetahuan yang cocok untuk digunakan sebagai alat mewujudkan keinginan itu.

Merujuk pada hasil temuan Aristotle, formula untuk berprestasi itu ada dua yaitu: rumusan tujuan yang jelas tentang apa yang kita inginkan untuk menjadi atau memiliki, dan yang kedua, menemukan metode yang cocok. Metode ini banyak dan salah satunya adalah ilmu pengetahuan yang tepat untuk keadaan diri kita.

Fungsi pengetahuan bagi keinginan kita adalah memberikan lebih banyak pilihan strategi dalam mewujudkan keinginan yang tidak hanya itu-itu saja. Selain itu, fungsi lain yang dimainkan oleh bertambahnya pengetahuan di kepala kita adalah memperbaruhi diri kita. Seperti kata Atkin, Ilmu pengetahuan yang kita dapatkan tidak saja membuat kita memiliki pengetahuan tetapi juga memperbaruhi definisi kita tentang diri kita.

3. Menaikkan Kemampuan

Sudah pasti akan ada gap (jurang pemisah) antara keinginan ideal dan kemampuan faktual kita dan sudah pasti akan ada gap antara pengetahuan yang baru kita dapatkan dengan kenyataan yang kita hadapi di bidang kita. Gap ini menawarkan pilihan antara: apakah kita akan menggunakan gap itu untuk mencerahkan diri kita atau kita akan menggunakan gap itu untuk “menggelapkan” diri kita.

Supaya gap itu bisa berfungsi mencerahkan, maka jalan yang tersedia hanya satu yaitu menjalankan agenda pembelajaran secara alamiah (sedikit demi sedikit tetapi terus menerus). Gap antara kemampuan dan keinginan hanya bisa dikuasai dengan cara menaikkan kemampuan. Kalau kemampuan kita tidak bertambah sementara kebutuhan dan keinginan kita terus bertambah, akhirnya konflik diri melanda. Gap antara pengetahuan dan kenyataan hanya bisa didamaikan dengan praktek yang mengikuti metode air hujan yang menetes dari atas ke bawah atau dari konsep ke praktek.

0 komentar:

 
template by : uniQue  |    modified by : your name